Realitas Wajah Islam Kini
Buku Wajah Islam Kita merupakan kumpulan esai ringkas dengan pembahasan yang berbobot. Esai-esai dalam buku ini mencoba memaparkan renungan dan refleksi mengenai isu keislaman kontemporer. Penulis juga seolah hendak mengajak pembaca untuk bermenung tentang realitas keislaman yang tengah dihadapai belakangan ini. Mulai dari tentang bagaimana menafsirkan ajaran Islam dalam praktik keseharian, seperti menyikapi polemik cadar, politisasi Islam, ektremisme agama, hingga bencana alam yang kerap dikaitkan dengan azab. Tema-tema ini termuat dalam bab I, yakni Bermenung Soal Islam Kita.
Selain itu, buku yang terbagi atas tiga bab ini juga mengajak pembaca untuk memaknai kembali tugas kenabian umat Islam dan peran agama dalam ranah sosial. Hal ini dibahas dalam bab II Dimensi Sosial Islam. Penulis mengutip pemikiran tokoh cendekiawan Muslim, sejarawan, dan sastrawan Kuntowijoyo yang menggagas ilmu sosial profetik. Kuntowijoyo melakukan tafsir kritis terhadap surah Ali Imron ayat 110, sehingga menemukan konsep ilmu sosial profetik.
“Dan tugas kenabian itu menurut Kuntowijoyo sendiri merupakan upaya keterlibatan kita (umat Islam) dalam sejarah, tidak lain tidak bukan adalah untuk mencapai cita-cita khairu umah atau umat terbaik.” (halaman 43).
Penulis beranggapan, dalam esai-esai dalam buku Wajah Islam Kita terdapat sebuah relevansi makna yang bisa ditangkap dan dipahami guna menjawab tantangan dunia Islam di era saat ini. Lebih-lebih, penulis mengungkapkan dalam penelitian Martin Slama, guru besar Universitas Vienna, wajah Islam di Indonesia tengah mengalami perubahan yang signifikan lantaran adanya aktivisme digital para pemeluknya. Dengan adanya fakta demikian, penulis menganggap pentingnya umat Islam saat ini memahami literasi digital.
Secara umum, garis besar pembahasan dalam buku ini menekankan pada tiga poin utama. Pertama, memahami Islam secara utuh. Kedua, peran Islam dalam lingkup sosial dan kebangsaan. Dan, ketiga, wajah Islam di era kekinian. Namun, pembahasan esai-esai yang singkat membuat pembahasannya tidak begitu mendalam dan utuh.
Secara penyajiannya, esai-esai dalam buku ini ditulis dengan gaya bahasa yang populer, sehingga lebih mudah dimengerti dan nyaman dibaca bagi anak muda, khususnya kaum milenial. Meskipun, pada beberapa bagian akan ditemui pembahasan-pembahasan yang berat. Buku ini tepat untuk pembaca yang ingin memperkaya diri dengan wacana keislaman.
“Dengan kuatnya literasi digital, termasuk di dalamnya literasi media dan informasi, kita bisa terhindar dari paparan ekstremisme dan paham menyesatkan lainnya, yang begitu banyak tersebar melalui smartphone kita.” (hlm 137).
Secara penyajiannya, esai-esai dalam buku ini ditulis dengan gaya bahasa yang populer, sehingga lebih mudah dimengerti dan nyaman dibaca bagi anak muda, khususnya kaum milenial. Meskipun, pada beberapa bagian akan ditemui pembahasan-pembahasan yang berat. Buku ini tepat untuk pembaca yang ingin memperkaya diri dengan wacana keislaman.
Identitas Buku
Judul: Wajah Islam Kita (Kumpulan Esai)
Penulis: Ahmad Soleh
ISBN: 978-602-70368-8-8
Tebal, ukuran: x +149 hlm, 13 x 19 cm
Cetakan I, Januari 2020
Penerbit: Pustaka Sedayu